Dua Sifat Pengangkat Derajat Umat

Sisemut 10:03 AM
Hati Orang Munafik

Akan selalu ada beberapa segelintir orang yang apa yang dia katakan berbeda dengan apa yang di dalam hati. Ya, mereka adalah orang-orang munafik yang menjadi duri dalam daging.

أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُمْ بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ أُولَئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
“Mereka bakhil terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati. Dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Al-Ahzab: 19).

Hati yang berpenyakit nifaq ini tidak akan mampu bertahan di hadapan musuh. Sebab, setiap dosa itu ibarat anak panah yang mengenai hati. Ia menyebabkan hati menjadi sakit. Apabila anak panah yang mengenai hati bertambah banyak, sakitnya akan semakin parah.

Dalam Surat Al-Ahzab ayat 19, Allah berfirman, “Asyihhatan alaikum.” Artinya, “Mereka bakhil terhadap kalian.” Seolah Allah menggambarkan keadaan kita sekarang ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah kita dengar mengeluarkan sepatah kata penyemangat untuk membela Islam saat dihinakan. Mereka adalah orang-orang yang menunggu-nunggu kekeliruan kita untuk mereka sebarkan. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa memata-matai kesalahan kita untuk mereka besar-besarkan. Mengapa demikian?

Karena mereka adalah orang-orang yang kerjanya hanya duduk berpangku tangan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri, telah tercabut ghirah di dalam hatinya. Hingga manakala Al-Quran dihinakan, bukannya mereka sibuk membela Al-Quran justru menjadi penggembos umat Islam. Atau justru mereka berdiri tegak menjadi tameng sang penista Al-Quran.

Apakah orang seperti ini ada? Ya, mereka ada dan kita bisa melihatnya sendiri saat ini. Entah mereka yang terang-terangan muncul di layar kaca atau berkoar-koar di media sosial. Tidak lain dan tidak bukan tujuan mereka hanyalah dunia, rasa yang mendorong mereka bukanlah kecintaannya pada kebenaran melainkan hanya hawa nafsu yang nista.

Ketika umat Islam maju bersama membela Al-Quran ,mereka sibuk mencerca. Ketika kaum muslimin pulang dan membawa kedamaian, mereka sibuk mencari-cari kesalahan dan merasa bahwa merekalah yang paling benar. Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah pekerjaan orang-orang munafik yang tidak suka Islam kembali berjaya.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan apa yang terjadi saat ini sebagai momentum untuk menyatukan kaum muslimin. Terlihat jelas dan kita bisa memilih mana muslim sejati dan mana orang munafik yang berwala’ kepada orang kafir. Marilah kita rapatkan barisan dan tumbuh kembangkan sifat yang mengangkat derajat kita di sisi-Nya, as-syaja’ah  dan al-karam. Juga mengangkat kembali umat Islam sebagai umat pilihan. Wallahu a’lam bi shawab.

Penulis : Dhani El_Ashim
Diinisiasi dari Tarbiyah Jihadiyah jilid ke-9 karya syaikh Abdullah Azzam rahimahullah.
kiblat.net

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

BerKomentarlah yang sopan dan bijak
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.